14 November 2009
Nasib wimax
kita sudah ketahui bersama mengenai wimax si pita lebar 2,3 GHZ broadband wireless access, akan segera hadir di Indonesia tahun depan, namun bagaimana mengenai prediksi kemampuan wimax menyerap antusias pasar?
memang, saat ini disebagian besar masyarakat pengguna internet, wimax belum banyak di bicarakan, dan yang membicarakan hal ini pun masih belum begitu banyak juga, namun masih ingatkah kita dengan tekhnologi 3G, waktu dahulu yang menonjolkan fitur video callnya, pada awalnya masyarakat di buat sangat tertarik, mungkin saat itu minat masyarakat masih begitu besar dan rasa penasarannya pun masih bergelora, namun, setelah tekhnologi tersebut dirilis(menurut yang saya amati disekitar saya dan saya juga belum mempunyai data2 statistik yang valid), setelah banyak masyarakat mencoba fitur video call tsb, banyak masyarakat disekitar saya yang saya perhatikan, mereka beranggapan jika fitur tsb(video call) sesungguhnya belum begitu mereka perlukan, dan fitur andalan 3G pun digeser ke masalah koneksi ke internet dengan cepat dan dilengkapi mobilitas bagi penggunanya(karena 3G tsb biasanya wireless), dan setelah itu, tahap demi tahap 3G bisa menyerap antusias dari pasar, hal ini juga didukung(atau mendukung) segmen pasar komputer jinjing (laptop) yang kian merebut simpati masyarakat
namun, bagaimana dengan teknologi wimax di Indonesia, teknologi generasi selanjutnya dari 3G ??
pada suatu artikel di sebuah portal berita terkenal, di jelaskan jika kehadiran wimax di Indonesia di prediksikan akan biasa-biasa saja, maksudnya antusias pasar yang bisa di serap biasa-biasa saja, hal ini karena wimax disebut kurang bisa mengambil atau menyerap antusias pasar di pasar yang sudah mapan, seperti Amerika utara, Eropa, dan sebagian wilayah Asia, ibaratnya, dipasar mapan saja biasa-biasa saja, apalagi di pasar Indonesia yang notabene masuk kategori berkembang
seorang practice leader ovum, Angel Dobardziev mengemukakan hambatan yang merintangi wimax, antara lain, biaya, cakupan(mungkin maksudnya cakupan wilayah), dukungan vendor, serta pilihan penyelenggara dari layanan(service providers)
Namun, menurut saya pribadi, teknologi wimax ini justru akan merebut simpati pasar yang lebih besar dari generasi sebelumnya di Indonesia, asalkan:
1. biaya yang dilepas ke masyarakat, diusahakan sangat terjangkau
2. jika harganya menjadi sangat terjangkau, mohon jangan menomorduakan kualitas
3. promosi di gencarkan, namun saya rasa jika harga terjangkau dan kualitas nomor wahid, promosi akan berjalan alami dari (istilahnya) mulut ke mulut
4. mengikuti tren di masyarakat juga, perhatikan apa yang di inginkan masyarakat
jadi, sesungguhnya peluang agar teknologi yang diterapkan di indonesia menjadi berkembang pesat itu sangat mungkin, asalkan saja, ke-empat syarat di atas terpenuhi, hhe, atau ada yang mau menambahkan syarat diatas, juga jika anda mau menambahkan atau mengkritisi artikel ini, silahkan saja, kolom komentar dipersiapkan untuk anda
trims
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
klo menurut aku tidak masalah..masyarakat indonesia mudah menerima dan diterima pasar...
BalasHapusHmmm info menarik nih, baru denger WIMAX, thanks ya Bro...
BalasHapusEmang mirip ama 3G ya Bro...? wimax Udah masuk Indonesia ya?
BalasHapus1. biaya yang dilepas ke masyarakat, diusahakan sangat terjangkau
BalasHapusNah, point ini yg menarik bgt mas..soalnya sy suka yg gretongan,,ya minimal "terjangkau" lah, hehehe
Info aktual mas, trims
Boleh tukeran link mas? kalau boleh konfirm di southmix aja y. tnx..
saya kira kalo kualitas seperti yang diiklankan,masyarakat pasti membeli/menggunakannya
BalasHapusmau nambahin..bandwith sama fitur juga penting.
BalasHapus